Quality control
Quality Control ( QC) adalah salah satu komponen dalam
proses kontrol dan merupakan elemen
utama dari sistem manajemen mutu. Memonitor proses yg berhubungan dengan hasil
tes serta dapat mendeteksi adanya error
yang bersumber dari alat , keadaan
lingkungan atau operator. Memberikan
keyakinan bagi laboratorium bahwa hasil
yg dikeluarkan adalah akurat & reliabel. Laboratorium harus
menyusun program QC
Implementasi
Memilih bahan kontrol :
— Homogen
& Stabilitas lama .
— Kemasannya
( volum & jumlah ) disesuaikan kebutuhan.
— Matrix
mirip dengan spesimen manusia.
— Konsentrasinya
signifikan secara klinik misalnya
normal & tinggi atau normal &
rendah.
— Pergantian lot number lama
Persiapan & penyimpanan bahan kontrol
— Ikuti
instruksi dari pabrik / vendor.
— Gunakan
pipet terkalibrasi ( pipet gondok )
untuk rekonstitusi bahan kontrol.
— Setelah
direkonstitusi, aliquot lalu simpan di feezer dalam kemasan kecil sesuai
kebutuhan.
— Jika
hendak digunakan , keluarkan 1 aliquot dr feezer
— Jangan beku ulang bahan kontrol.
— Monitor
& maintenance suhu feezer untuk menghindari
terjadinya degradasi zat bahan kontrol.
Guidelines
CLIA 88 , CLSI
- Minimum 2 level dalam 24 jam
- Frekuensi :
- tiap 8 jam
- tergantung
jumlah tes :
< 50 tes/
hari ----- 1 level / 1 kali per hari
50- 100
tes/hari ----- 2
level / 1 kali per hari
> 100 tes
/ hari ----- 2 level / 2 kali per hari
- Jika statistik IQC tidak cukup , dpt menggunakan spesimen pasien
Kapan menjalankan
QC
— Setiap
hari sebelum sampel pasien
— Menggunakan
alat, reagen & metode baru
— Tergantung
kestabilan reagen
— Setelah
melakukan preventive maintenance
— Setelah
pergantian suku cadang
— Ada
masalah dalam aplikasi klinik dari hasil pasien
— Tindakan
koreksi terhadap “error”
— Pelatihan
& kompetensi terhadap operator.
Menetapkan nilai
range kontrol
— Siapkan
bahan kontrol yg sudah dipilih ( low, normal, high)
— Jalankan
setiap kontrol sebanyak minimal 20 kali selama 20 - 30 hari.
— Lihat
hasil kontrol “in control “ dlm range yg
sudah ditetapkan oleh pabrik
— Kumpulkan minimal 20 data , lalu hitung rerata &
SD
Nilai range kontrol
— Sebelum
menghitung nilai range kontrol :
- Jika ada 1 atau 2 data dengan nilai terlalu tinggi atau rendah, data tersebut harus dikeluarkan dalam perhitungan nilai range
---- “outliers”
b. Jika ada > 2 data outliers in 20 data ------
identifikasi &
tangani masalahnya ---
ulang
pengumpulan data kontrol.
— Pelaksanaan
QC range harus meliputi semua operator yg melaksanakan pemeriksaan spesimen
— Bahan
kontrol diperlakukan sama seperti
spesimen pasien.
Sistem monitoring
hasil kontrol
Interpretasi hasil QC
harian :
Ada 3 kemungkinan :
- In control
a. Control value
is within in limit control
b. Control value
in warning limit
- In control but regarded as out of statistical
10 X , 7 T ,
trend, shift
- Out of kontrol
Control value
out of control limit
SYSTEMATIC ERROR
— Pergantian reagen / kalibrator
— Maintenance
alat
— Salah
nilai kalibrator
— Persiapan
reagen tidak benar
— Deteriorasi
reagen/kontrol/kalibrator
— Penyimpanan
reagen & kalibrator tidak sesuai
— Perubahan
suhu inkubator
— Perubahan
prosedur
— Volum
reagen atau spesimen tidak sesuai
— Mempengaruhi
akurasi (bias, trend , shift )
— Rules 2-2S, 4-1s(3-1s), 10-x (12-x), 7-T
Random error
— Ada
gelembung dalam reagen
— Kontaminasi pada reagen
— Pencampuran
reagen tidak adequat
— Tidak
stabil suhu atau inkubator
— Tidak
stabil sumber listrik
— Variasi
operator dlm pipeting
— Mempengaruhi
presisi
— Rules
: 1-3s, R-4s
— Deviasi
positif atau negatif dari mean (x)
Dokumentasi
- Data QC & grafik
- Data error, tipe error beserta penyebabnya
- Problem solving & tindakan korektif
- Data alat , reagensia,kalibrasi
- Preventif maintenance & troubleshooting
— Program
QC berperan dalam menilai akurasi & realibility hasil
lab.
— Laboratorium
harus membuat program QC untuk
monitor hasil lab.
— Ada kebijakan & prosedur pelaksaaan QC yg
harus diikuti semua staf
— Training
semua staf secara terus menerus terhadap
prosedur yang berhubungan dengan mutu.
— Tanggung
Jawab QC dibawah seorang manajer
mutu yg memonitor & review semua
data
— Untuk
monitoring proses QC , digunakan analisa secara statistik,
menggunakan grafik L-J
— Jika
kontrol out of range , maka segera lakukan tindakan korektif & trouble shooting, sebelum mengeluarkan hasil
pasien
— Semua
data yang berhubungan dengan QC harus didokumentasikan secara lengkap &
mudah untuk diakses
8 comments:
Artikel yang menarik.
Apakah ada parameter utama yang bersifat safety bagi QC dalam melakukan inspeksi di dunia kesehatan ?
Dalam melakukan QC yang penting Hasil QC tidak melebihi +/- 2SD apabila hasil melebihi +/- 2SD,, biasanya akan dicari permasalahnaya, entah dari reagen atau dari alatnya, atau operatornya ada yang salah dalam melakukan proses QC
Telusuri error random atau sistemik???
QC masuk target, tetapi hasil pasien cenderung selalu high...
Ex: glucose, creatinine
pake alat ap y? uda di cb dibandingkan dengan alat lain ap blm?
kalau cara mengitung bias gimana ya? hasil qc harian kan banyak, apa pilih salah satu nilai terus dimasukkan ke rumus ?
terimakasih..
Coba kontrol lagi aja terus running sample yg sama masih tinggi atau tidak kalo masih tinggi berarti pasiennya
bu saya ingin membuat laporan evaluasi bulanan hasil qc boleh share contohnya bu
Post a Comment