Sumber :
1. Plexus
chorioideus ventrikel
2.
Ventrikel otak
3. Celah
subarachnoidal
4. Sumsum
tulang belakang
Pembentukan :
1. Proses
filtrasi
2. Absorpsi
selektif
3. Sekresi
aktif
Fungsi :
1.
Pelindung sel otak
2. Media
transportasi : nutrisi dan metabolit
3.
Keseimbangan tubuh
Tujuan pemeriksaan :
1.
Diagnostik :
a. Infeksi meningitis
b. Pendarahan
c. Tekanan cairan
d. Sumbatan aliran
2.
Terapeutik : anaestesi,obat,radiografi
Pemeriksaan laboratorium :
1. Pemeriksaan Makroskopis
2. Pemeriksaan Kimia
3. Pemeriksaan Mikroskopis
4. Pemeriksaan Bakteriologi
5. Pemeriksaan Imunologi/serologi
Punksi :
lumbal no. 4 dan 5
Alat punksi
: spuit/jarum khusus,steril,
tenaga ahli/pengalaman,antikoagulan
(Na.sitrat20%)
. Pemeriksaan Makroskopis
Warna : tidak
berwarna dan jernih
Tidak normal : kuning/xantokrom (perdarahan
lama/protein tinggi), merah (perdarahan akibat punksi/baru)
b. Bekuan :
negatif, kalau ada bekuan berasal dari fibrinogen atau protein tinggi
c. Tekanan
: normal 75 – 200 mm air
Tekanan < 75 mm air : dehidrasi,punksi
lumbal
Tekanan > 200 mm air :
tumor,meningitis,ensefa litis, neurosifilis
. Pemeriksaan Kimia
a. Glukosa
Normal : kadar 50-80 % glukosa darah
(70-80 mg/dl),rendah : meningitis purulenta,disebabkan jamur,bakteri
TBC,protozoa
Metode pem : GOD (puasa)
b. Protein
Kualitatif : tes Pandy , tes Nonne-Apelt
Kuantitatif : Biuret,Sulfosalisilat
Kadar protein meningkat : meningitis virus/
bakteri,neurosifilis,tumor otak/sumsum
tulang
belakang, perdarahan otak
c. Asam laktat
Normal : 10-20 mg/dl,mencerminkan glikolisis
d. Ureum
Normal : kadar darah, tinggi pada uremia
e. Glutamin
Sintesa reaksi amonia dan asam glutamat
f. Enzim : LDH,ALT/GPT,AST/GOT
. Pemeriksaan Mikroskopis
Jenis sel
lekosit : mononuklear/limposit dan
polinuklear/segmen, normal : 60%
dan 40 %
Limposit > 60 % : infeksi pada
meningitis
virus,
neurosifilis kronis
Segmen > 40 % : meningitis akut
bakteri
b. Jumlah sel lekosit : bilik hitung
Perhitungan : N sel x pengenceran x vol
kotak
. Pemeriksaan Bakteriologi
Macam : bakteri,protozoa,jamur
Indikasi : infeksi meningitis (pneumococcus,TBC) neurosifilis (Treponema/Neisseria GO),influenza (Haemofilus),dll
Pengecatan : Gram atau BTA
Kultur : media khusus dan kaya CO2
Pemeriksaan Imunologi/serologi
¢ Metode : elektroforesa, flokulasi
(VDRL)
¢ Macam : non spesifik (antigen
sifilis) dan spesifik (antibodi Treponema)
¢ Kelebihan non spesifik :
murah,mudah,tidak memerlukan alat/reagen khusus
No comments:
Post a Comment