Pada prinsipnya, pemotongan dilakukan untuk mengambil
bagian jaringan yang representatif. Potongan dilakukan dengan tebal maksimum
tidak melebihi tebal keset jaringan, dan dimasukkan ke dalam kaset jaringan
yang telah diberi nomor sesuai nomor formulir.
Banyaknya potongan yang diproses selanjutnya tergantung
padajenis jaringan dan besarnya jaringan. Ada beberapa organ yang memerlukan
jumlah potongan (sediaan) tertentu, misalnya :
1.
Prostat : 3-6 potongan
2.
Uterus : dibuat potongan dari serviks,
endometrium, myometrium tumor dan bagian lain yang penting untuk diagnosis
3.
Usus : dibuat potongan-potongan untuk
mmenentukan kelainan, dalamnya infiltrasi, ujung-ujung sayatan, nodul limfoit
dan bagian lain yang dianggap perlu.
Setelah
dimasukkan ke dalam keset dan tutup, kesetdimasukkan ke dalam wadah yang berisi
formalin 10% buffer fosfat atau alkohol, karena keset jaringan tersebut tidak
boleh dibiarkan kering oleh udara. Dalam hal bahan yang terdiri atas jaringan
tulang diperlukan perlakuan tambahan dengan cara merendam tulang tersbut dalam
caoran dekalsifikasi.
Jika
ternyata jaringan belum sempurna fiksasinya, keset jaringan dimasukkan dalam
wadah berisi formalin 10% buffer fosfat, namun jika sudah sempurna dimasukkan
dalam wadah berisi alkohol 70%.
Setelah
seluruh keset jaringan terkumpul, dapat dilanjutkan diproses dalam mesn atau
secara manual. Dalam pengolahan, yang dilakukan adalah serangkaian prosedur
untuk menganti unsur aor dan fiksasi dalam jaringan dengan parafin agar diperoleh
penyatuan yang sempurna antara jaringan dan parafin dalam satu blok. Jika
penyatuan tidak sempurna maka akan diperoleh blok parafin yang tidak homogen
dan akan mudah pecah dalam pemotongan atau proses selanjutnya. Penggantian
dilakukan dengan cara menarik air dari jaringan dengan dehidrasi alkohol
bertahap, sehingga air digantikan oleh alkohol. Kemudian dilanjutkan dengan
xylol yaitu media perantara yang dapat larut dalamair dan parafin, sehingga
alkohol digantikan oleh xylol. Setelah itu direndam (impregnasi/infiltrasi)
dalam parafin cair, sehingga seluruh ruang jaringan yang semula berisi xylol
diganti oleh parafin yang bertitik lebur paling tinggi 60oC.
Pada
saat jaringan dimasukkan ke dalam parafin cair, maka temperatur akan
mempengaruhi jaringan. Temperatur tinggi akan menyebabkan jaringan menjadi
keras, keriput dan rusak sehingga akan sulitdipotong. Oleh karenaitu sebaiknya
dipakai parafin yang titik leburnya 58oC dan temperatur parafinnya
tidak melebihi 60oC. Waktu yang diperlukan pada proses impregnasi
ini bergantung kepada besarnya jaringan. Untuk jaringan besar (sebesar 1
kaset), diperlukan waktu sekurang-kurangnya 3 jam.
Pengolahan
denagn mesin dapat dilakukan dengan siklus pendek untuk jaringan (biopsi) atau
siklus panjang untuk jaringan besar. Pada mesin biasanya wadah pertama dapat
diisi formalin untuk menyempurnakan fiksasi yang belum sempurna.
Dehidrasi
dilakukan dengan alkohol konsentrasi bertahap untuk menarik seluruh kandunagn
air dari sel dan jaringan dan tidak menggunakan aceton.
Kemudian
dilakukan “clearing” dalam larutan xylol, untuk menarik alkohol keluar dan
memungkinkan parafin masuk ke dalam jaringan. Selanjiunya dilakukan
“impregnasi” dalam cairan siap untuk dibuat blok parafin.
Metode
Prosesing Jaringan :
1.
Penyempurnaan Fiksasi :
Formalin 10% 1 ½ jam
Formalin
10% 1 ½ jam
2.
Dehidrasi
: Alkohol 50% 1 ½ jam
Alkohol 70% ½ jam
Alkohol 90% ½ jam
Alkohol 96% ½ jam
Alkohol 100% 2 jam
Alkohol 100% 2 jam
3.
Clearing :
Xylol 1 jam
Xylol 2 jam
4.
Impregnasi :
Parafin 2 ½ jam
Parafin 4 jam
No comments:
Post a Comment