a. Tahap Pra analisis
1) Prosedur tetap cara pengumpulan dahak.
2) Persiapan pasien
Memberikan
bimbingan kepada pasien tentang cara pengumpulan dahak,
waktu
pengumpulan dahak dan lokasi pengumpulan dahak.
3) Persiapan alat dan bahan.
a) Pot dahak sesuai
standar :
·
bersih dan kering, bermulut
lebar (diameter 4-5 cm)
·
transparan,
·
bening,
·
bahan kuat, tidak mudah bocor,
·
bertutup ulir minimal 3 dan
dapat menutup rapat
b) Spidol dan
label untuk pemberian identitas sesuai dengan nomor identitas yang tertera pada form dan kaca sediaan.
4) Uji kualitas contoh uji dahak
Dahak yang diperiksa harus mukopurulen
yaitu dahak yang mukoid berwarna kuning
kehijauan. Petugas harus dapat memotivasi pasien agar dapat mengeluarkan dahak yang baik. Bila dahak yang diperoleh tetap tidak memenuhi syarat, petugas lab tetap harus
melakukan pemeriksaan dengan memilih
bagian yang paling kental dan beri catatan bahwa ”spesimen tidak memenuhi syarat / air liur” Uji kualitas dahak dilakukan dengan cara
melihat warna dan kekentalan dahak tanpa
membuka tutup pot dahak, karena itu pot dahak harus terbuat dari bahan yang
transparan dan bening.
5) Uji fungsi reagen Ziehl Neelsen
·
Uji ini diperlukan untuk
memastikan reagen Ziehl Neelsen yang tersedia
dapat mewarnaiM.tuberculosisdengan baik.
·
Petugas harus membuat sediaan
dahak kontrol yaitu beberapa sediaan
dahak dari dahak BTA negatif dan dahak BTA 1 + yang telah difiksasi.
Ketika akan menggunakan reagen Ziehl Neelsen kemasan baru maka dilakukan pewarnaan terhadap satu sediaan
dahak BTA negatif dan satu sediaan dahak
BTA 1+. Pewarnaan yang baik BTA tampak berwarna
merah cerah dengan latar belakang biru yang terang, inti lekosit
tampak jelas dan tidak ada endapan merah
atau biru.
·
Hasil uji fungsi harus dicatat
dalam buku khusus yang menuliskan
tanggal pelaksanaan uji fungsi, nomor batch botol reagen dan hasil
pewarnaan (lihat formulir hasil PMI)
·
Bila hasil pewarnaan dinilai
baik maka reagen dapat dipakai sebaliknya bila memberikan hasil pewarnaan yang tidak
baik :
a)
Endapan metilen biru atau
kristal carbol fuchsin maka reagen harus
disaring langsung pada saat melakukan pewarnaan.
b)
Dekolorisasi yang tidak sempurna maka
mengganti larutan asam alkohol dengan larutan yang baik
·
Kumpulan sediaan dahak kontrol yang belum diwarnai harus disimpan
dalam kotak khusus.
b. Analisis
1) Pembuatan
Preparat
a)
Ambil contoh uji dahak pada
bagian yang purulen dengan lidi
b)
Apuskan dahak di atas kaca
sediaan pada permukaan yang sama dengan nomor identitas. Apusan bentuk oval 2x3
cm kemudian ratakan dengan gerakan spiral kecil-kecil. Jangan membuat gerakan
spiral bila sediaan dahak sudah kering karena akan menyebabkan aerosol.
Keringkan di dalam suhu kamar
c)
lidi langsung dibuang ke dalam
botol berisi disinfektan
d)
Lakukan fiksasi. Gunakan pinset
atau penjepit kayu untuk memegang kaca . Pastikan apusan menghadap ke atas
Lewatkan 3 x melalui api dari lampu spiritus.
e)
Pemanasan yang berlebihan akan
merusak hasil.
2) Pewarnaan
ziehl Neelsen
a)
Letakkan sediaan dengan bagian
apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci atau
baskom, antara satu sediaan dengan sediaan lainnya masing-masingberjarak kurang
lebih 1 jari
b)
Genangi seluruh permukaan
sediaan dengan carbol fuchsin. Saring zat warna setiap kali akan melakukan
pewarnaan sediaan
c)
Panasi dari bawah dengan
menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih
d)
Dinginkan selama minimal 5
menit.
e)
Bilas sediaan dengan air
mengalir secara hati-hati dari ujung kaca sediaan. Jangan ada percikan ke
sediaan lain
f)
Miringkan sediaan menggunakan
penjepit kayu atau pinset untuk membuang air
g)
Genangi dengan asam alcohol
sampai tidak tampak warna merah carbol fuchsin. Jangan sampai ada percikan ke
sediaan lain
h)
Genangi permukaan sediaan
dengan methylene blue selama 20-30 detik
i)
Bilas sediaan dengan air
mengalir. Jangan ada percikan ke sediaan lain
j)
Miringkan sediaan untuk
mengalirkan sisa methylene blue
k)
Keringkan sediaan pada rak
pengering. Jangan keringkan dengan kertas tissue
3) Pemeriksaan
mikroskopis
a)
Letakkan sediaan di atas meja
mikroskop, permukaan sediaan menghadap ke atas. Gunakan lensa objektif 10 x
untuk menetapkan fokus dan menemukan lapang pandang. Periksa sediaan untuk
menentukan kualitas sediaan. Pada sediaan dahak umumnya ditemukan lebih banyak
sel lekosit atau sel radang
b)
Teteskan satu tetes minyak
emersi, aplikator minyak emersi tidak boleh menyentuh kaca objek. Tetesan harus
jatuh bebas ke permukaan sediaan apus agar aplikator minyak emersi tidak
terkontaminasi dengan sediaan.
c)
Putarlah lensa objektif 100x
dengan hati-hati ke atas sediaan apus. Jangan sekali-kali lensa menyentuh kaca
sediaan.
d)
Sesuaikan fokus dengan
hati-hati sampai sel terlihat jelas
4) Pelaporan
Hasil
a)
tidak ditemukan BTA dalam 100
lapang pandang : NEGATIF
b)
ditemukan 1-9 BTA dalam 100
lapang pandang: SCANTY (tuliskan jml BTA yang ditemukan)
c)
ditemukan 10 – 99 BTA dlm 100
lapang pandang : 1+
d)
ditemukan 1 – 10 BTA setiap 1
lapang pandang(periksa minimal 50 lapang pandang : 2+
e)
ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang(periksa minimal 20 lapang pandang) : 3+
No comments:
Post a Comment