Friday 22 January 2016

Pemeriksaan BTA Ziehl Neelsen



a. Tahap Pra analisis
1) Prosedur tetap cara pengumpulan dahak.
2) Persiapan pasien
Memberikan bimbingan kepada pasien tentang cara pengumpulan dahak,
waktu pengumpulan dahak dan lokasi pengumpulan dahak.
3) Persiapan alat dan bahan.
a) Pot dahak sesuai standar :
·         bersih dan kering, bermulut lebar  (diameter 4-5 cm)
·         transparan,
·         bening,
·         bahan kuat, tidak  mudah bocor,
·         bertutup ulir minimal 3 dan dapat menutup rapat
b) Spidol dan label untuk pemberian identitas sesuai dengan nomor  identitas yang tertera pada form  dan kaca sediaan.
4) Uji kualitas contoh uji dahak
Dahak yang diperiksa harus mukopurulen yaitu dahak yang mukoid berwarna  kuning kehijauan. Petugas harus dapat memotivasi pasien agar dapat  mengeluarkan dahak yang baik.  Bila dahak yang diperoleh tetap tidak  memenuhi syarat, petugas lab tetap harus melakukan pemeriksaan dengan  memilih bagian yang paling kental dan beri catatan bahwa ”spesimen tidak  memenuhi syarat / air liur”  Uji kualitas dahak dilakukan dengan cara melihat warna dan kekentalan  dahak tanpa membuka tutup pot dahak, karena itu pot dahak harus terbuat dari bahan yang transparan dan bening.
5) Uji fungsi reagen Ziehl Neelsen
·         Uji ini diperlukan untuk memastikan reagen Ziehl Neelsen yang tersedia  dapat mewarnaiM.tuberculosisdengan baik. ƒ
·         Petugas harus membuat sediaan dahak kontrol yaitu beberapa sediaan  dahak dari dahak BTA negatif dan dahak BTA 1 + yang telah difiksasi. Ketika akan menggunakan reagen Ziehl Neelsen kemasan baru maka  dilakukan pewarnaan terhadap satu sediaan dahak BTA negatif dan satu  sediaan dahak BTA 1+. Pewarnaan yang baik BTA tampak berwarna  merah cerah dengan latar belakang biru yang terang, inti lekosit tampak  jelas dan tidak ada endapan merah atau biru.
·         Hasil uji fungsi harus dicatat dalam buku khusus yang menuliskan  tanggal pelaksanaan uji fungsi, nomor batch botol reagen dan hasil pewarnaan (lihat formulir hasil PMI)
·         Bila hasil pewarnaan dinilai baik maka reagen dapat dipakai sebaliknya bila memberikan hasil pewarnaan yang tidak baik :
a)      Endapan metilen biru atau kristal carbol fuchsin maka reagen  harus disaring langsung pada saat melakukan pewarnaan.
b)       Dekolorisasi yang tidak sempurna maka mengganti larutan asam alkohol dengan larutan yang baik
·         ƒKumpulan sediaan dahak kontrol yang belum diwarnai harus disimpan dalam kotak khusus.

b. Analisis
1) Pembuatan Preparat
a)      Ambil contoh uji dahak pada bagian yang purulen dengan lidi
b)      Apuskan dahak di atas kaca sediaan pada permukaan yang sama dengan nomor identitas. Apusan bentuk oval 2x3 cm kemudian ratakan dengan gerakan spiral kecil-kecil. Jangan membuat gerakan spiral bila sediaan dahak sudah kering karena akan menyebabkan aerosol. Keringkan di dalam suhu kamar
c)       lidi langsung dibuang ke dalam botol berisi disinfektan
d)      Lakukan fiksasi. Gunakan pinset atau penjepit kayu untuk memegang kaca . Pastikan apusan menghadap ke atas Lewatkan 3 x melalui api dari lampu spiritus.
e)      Pemanasan yang berlebihan akan merusak hasil.
2) Pewarnaan ziehl Neelsen
a)      Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan dengan sediaan lainnya masing-masingberjarak kurang lebih 1 jari
b)      Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin. Saring zat warna setiap kali akan melakukan pewarnaan sediaan
c)       Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih
d)      Dinginkan selama minimal 5 menit.
e)      Bilas sediaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung kaca sediaan. Jangan ada percikan ke sediaan lain
f)       Miringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk membuang air
g)      Genangi dengan asam alcohol sampai tidak tampak warna merah carbol fuchsin. Jangan sampai ada percikan ke sediaan lain
h)      Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue selama 20-30 detik
i)        Bilas sediaan dengan air mengalir. Jangan ada percikan ke sediaan lain
j)        Miringkan sediaan untuk mengalirkan sisa methylene blue
k)      Keringkan sediaan pada rak pengering. Jangan keringkan dengan kertas tissue
3) Pemeriksaan mikroskopis
a)      Letakkan sediaan di atas meja mikroskop, permukaan sediaan menghadap ke atas. Gunakan lensa objektif 10 x untuk menetapkan fokus dan menemukan lapang pandang. Periksa sediaan untuk menentukan kualitas sediaan. Pada sediaan dahak umumnya ditemukan lebih banyak sel lekosit atau sel radang
b)      Teteskan satu tetes minyak emersi, aplikator minyak emersi tidak boleh menyentuh kaca objek. Tetesan harus jatuh bebas ke permukaan sediaan apus agar aplikator minyak emersi tidak terkontaminasi dengan sediaan.
c)       Putarlah lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan apus. Jangan sekali-kali lensa menyentuh kaca sediaan.
d)      Sesuaikan fokus dengan hati-hati sampai sel terlihat jelas

4) Pelaporan Hasil
a)      tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang : NEGATIF
b)      ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang: SCANTY (tuliskan jml BTA yang ditemukan)
c)       ditemukan 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang : 1+
d)      ditemukan 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang(periksa minimal 50 lapang pandang : 2+
e)      ditemukan •10 BTA dalam 1 lapang pandang(periksa minimal 20 lapang pandang) : 3+

No comments: