Dalam laboratorium mikrobiologi terdapat berbagai jenis
pemeriksaan, yakni :
1.
Pemeriksaan Mikroskopis
Pengecatan Gram
Pengecatan BTA
Pengecatan Neisser
2. Kultur
Kultur Urin, Kultur Darah, Kultur Campuran
(selain darah dan urin)
Kultur Gall, Kultur kuman-kuman enteric,
cholera, Kultur TBC, Kultur Anaerob
3. Pemeriksaan Sero-Imunologi/Rapid test/Biologi molekuler untuk berbagai
penyakit
4. Pengendalian infeksi nosokomial
1. KULTUR
a. Metode Konvensional (Kultur media MC dan
BAP)
Jenis sampel yang dapat
diperiksa adalah pus, apusan, sekret, cairan aspirasi, darah,dll.
Cara Kerja :
a) Lakukan inokulasi dengan cara
mengambil 1 ose sampel secara aseptis
b) Goreskan pada media Mac Conkey dan BAP
c) Inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam didalam inkubator
Catatan :
Sisa sampel pus, pleura, LCS dan sampel swab lain disimpan pada biakan
media BHI, media BHI ditambahkan secukupnya hingga menggenangi sampel kemudian
diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk
mengkonfiramasi ulang pemeriksaan jika hasil pada media MC dan BAP tidak
ditumbuhi bakteri.
b.
Kultur dengan BACTEC 9050
Fungsi : sebagai
tempat kultur darah dari pasien yang didiagnosa sepsis
Cara kerja :
a) Sampel darah pada spuit dimasukkan kedalam botol pembenihan yang berisi media penyubur dan resin
(penetral antibiotik), campur hingga homogen. Volume darah 1 : 10
(anak : 1-5 ml, dewasa : 10-20 ml).
b)
Inkubasi pada suhu 350C BD BACTEC
9050, pemeriksaan dengan alat ini, hanya dalam waktu 2 jam alat akan memberikan tanda berupa alarm
pada Sampel yang positif. Namun jika sampel belum memberikan tanda-tanda
positif, maka diberi selang pemeriksaan atau ditunggu
hasilnya maksimal hingga 5 hari. Hasil negatif akan ditunjukkan pada alat
berupa kode sampel (-) pada alat.
c) Memproses kultur darah (+)
-
Buat sediaan dari kultur darah dan lakukan
pewarnaan gram
-
Lakukuan subkultur pada media MC dan BAP
-
Lakukan uji sensitivitas bakteri dan uji
biokimia untuk mengidentifikasi jenis bakteri
d) Memproses kultur darah ( - )
-
Media dikeluarkan dari alat dan dicatat kode
sampel negatif, kemudian media dibuang tanpa proses lebih lanjut
Prosedur
pemeriksaan Kultur Metode BACTEC 9050 :
a.
nyalakan alat dengan tekan
tombol on
b.
Setelah alat siap akan muncul
menu utama
c.
Tekantombol gambar kunci
d.
Tekan tombol rem untuk menghentikan rotor
e.
Buka alat bactec 9050
f.
Tekan tombol gambar botol
g.
Botol di screen pada barcode.
h.
Masukan botol sesuai nomor tempat yang muncul pada layar.
i.
Tekan ok.
j.
Tutup pintu Bactec 9050 secara pelahan serta sedikit ditekan.
k.
Kembali kemenu utama.
c. Kultur TB
Jenis sampel yang dapat di
kultur TB adalah sputum, cairan pleura, pus, dll.
Cara Kerja :
1.
Sampel ditambakan NaOH 4% sebanyak 1:1 kemudian di
homogenkan.
2.
Menggoreskan sampel secara aseptis pada media LJ(Lowenstein
Jensen). Selanjutnya media di inkubasi selama 2 bulan pada suhu 37°C dan di
lakukan pengecekan rutin setiap minggunya.
3.
Kultur yang hasilnya positif kemudian dibuat preparat BTA dan
dilanjut tes Niasin.
2. IDENTIFIKASI BAKTERI DENGAN ALAT VITEX
Cara kerja :
a.
Nyalakan lampu bunsen
b.
Masukkan 3 ml sodium chlorida 0,45 % dalam tabung
d.
Ukur tingkat kekeruhan suspensi dengan
standar Mac
Forland 0,50 – 0,60 dengan menggunakan alat densiter
e.
Kemudian buatlah pengenceran dari suspensi tersebut, pada tabung ke-2 caranya :
-
Dari suspensi tersebut diambil sebanyak 280 µl untuk gram positif
(+) dan 145 µl untuk gram negatif (-) kemudian masukkan kedalam tabung
yangberisi 3 ml sodium chlorid 0,45%, homogenkan
- Kemudian dalam tabung suspensi 1 masukkan kaset biokimia
dengan kode GN (untuk gram negatif) dan kode GP (untuk gram positif), sedangkan
pada tabung ke-2 masukkan kaset sensitifitas dengan kode AST GN (jika gram (-)
dan AST GP (jika gram (+) dan masukkan juga pada tabung pengenceran kaset AST GN.
3. UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK (MANUAL)
Cara
kerja :
a.
|
b.
Ambil satu ose koloni bakteri, letakkan koloni pada media MC dan
media BAP
c.
Dengan menggunakan lidi kapas yang telah di celupkan pada NaCl
Fisiologis 0,45%, ratakan koloni bakteri dengan cara menggoreskan pada media
hingga merata
d.
Letakkan antibiotik disk pada media tersebut secara melingkar
dengan di beri jarak tiap disc antibiotik
e.
Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 x 24 jam
f.
Hitung zona hambat/zona oligodinamik yang terbentuk kemudian catat hasilnya
4. PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
1.
Pengecatan BTA Metode Ziehl Nelson
Tujuan : Untuk menemukan Basil Tahan Asam
Prinsip : BTA memiliki lapisan lemak yang sukar ditembus oleh
cat, dengan pemanasan dan pengaruh fenol cat basic fuchsin dapat menembus
lapisan lemak itu. Pendinginan pada proses pencucian akan merapatkan kembali
lapisan lemak. Pada waktu pelunturan dengan asam alkohol warna merah dari BTA tidak akan dilepaskan
sedangkan bakteri yg tidak tahan asam akan luntur sehingga mengambil warna biru dari
metilen blue.
Alat :
1.
Spirtus
2.
Obyek glass
3.
Jembatan pengecatan
4.
Ose
5.
Mikroskop
6.
Pipet tetes
7.
Lidi
Reagen:
1.
ZN A :
- Basic fuchsin 3,0
gr
-
Etanol/methanol
100 ml
- Kristal phenol
45
gr
-
Aquadest
900
ml
2.
ZN B :
- HCl pekat 3 ml
- Etanol
97
ml
3.
ZN C :
- Methylen
blue khlorida 30 ml
- Air suling /aquadest 1000
ml
Prosedur pembuatan preparat :
a.
Hidupkan lampu bunsen terlebih dahulu, kemudian beri nomor urut
sampel pada bagian ujung kanan atas obyek glass dan panaskan obyek glass
tersebut pada nyala api bunsen (ini dilakukan agar lemak yang ada pada kaca
obyek glass dapat hilang)
b.
Bakar ose bulat pada nyala api bunsen dengan posisi ose tegak
lurus terhadap api hingga membara kemudian dinginkan ose
c.
Buka wadah sampel sputum dengan hati-hati di dekat bunsen, ambil
sampel sputum (cairan yang kental) dengan menggunakan ose
d.
Letakkan sampel sputum pada obyek glass, bakar ose pada nyala api
hingga membara
e.
Ratakan dan ukir sputum pada obyek glass dengan menggunakan lidi
yang bagian ujungnya telah di runcingkan hingga membentuk oval dengan ukuran 2 x 3 cm
hingga kering
f.
Setelah kering fiksasi preparat
Prosedur pengecatan BTA :
a. Letakkan preparat
diatas jembatan pengecatan
b. Genangi preparat
dengan ZN A
c. Panaskan dari
bawah setiap sediaan dengan kapas alkohol yang dibakar sampai keluar uap, api
harus selalu di gerakkan, dihentikan bila sudah timbul uap.
d. Dinginkan
selama 5 menit
e.
Cuci dengan air mengalir
f. Genangi sediaan
dengan ZN B sampai warna ZN A luntur, maksimal 10 menit
g. Cuci dengan air
mengalir
h. Genangi tiap
sediaan dengan ZN C 10- 20 detik
i. Cuci lagi setiap
sediaan dengan air mengalir, keringkan di udara terbuka
j. Tetesi preparat
dengan minyak imersi sebanyak 1 tetes kemudian amati di bawah mikroskop dengan
pembesaran kuat (100x) untuk mencari adanya bakteri tahan asam (BTA).
k. Pembacaan Preparat
BTA :
Mengamati preparat di bawah mikroskop dengan
pembesaran kuat (100x) untuk mencari adanya bakteri tahan asam (BTA).
Interpretasi Hasil Pengecatan BTA :
Pembacaan
hasil pemeriksaan dilakukan secara sistematik dengan menggunakan skala IUAT
(International Union Against Tuberculosis) sebagai berikut:
1)
Tidak
ditemukan BTA/100LP disebut negatif
2)
Ditemukan
1 sampai 9 BTA/100LP ditulis
jumlah kumannya
3)
Ditemukan
10 sampai 99 BTA/100LP disebut positif satu (1+)
4)
Ditemukan
1 sampai 10 BTA/1LP disebut positif dua 2+ (++) dan minimal dibaca dalam 50 lapang pandang
5)
Ditemukan
lebih dari 10 BTA/1LP disebut positif tiga 3+
(+++) dan minimal dibaca dalam 20
lapang pandang
2.
Pengecatan Gram
Tujuan : untuk mengidentifikasi bakteri gram positif & negatif
Prinsip : bakteri gram positif akan mengikat dengan
kuat senyawa kristal violet, sehingga pada pelunturan
dengan alkohol tidak akan luntur sedangkan bakteri gram Negatif akan luntur dan
pada pemberian cat Counterstain bakteri gram negatif yang tidak berwarna akan
mengambil warna merah dari air fuchsin.
1.
Lampu spiritus
2.
Obyek Glass
3.
Ose
4.
Jembatan pengecatan
5.
Pipet tetes
6.
Mikroskop
Reagen :
1.
Larutan Gram A (Carbol
Gentian Violet) :
-
Gentian
Violet
1 gr
-
Alkohol 96%
10 ml
-
Phenol
Kristal 1
gr
-
Aquadest
90 ml
2.
Larutan Gram B (lugol)
-
Yodium 1
gr
-
Kalium
Yodida 2
gr
-
Aquadest
300
ml
3.
Larutan gram C (Alkohol
96%)
4.
Larutan Gram D (
Solution fuchsin 1%)
-
Basic
Fuchsin 1
gr
-
Aquadest 100
ml
Cara kerja
:
1.
Mempersiapkan alat-alat
yang akan diperlukan
2.
Mempersiakan reagensia
yang diperlukan
3.
Membuat preparat /
sediaan secara aseptis
4.
Mengeringkan dan
memfiksasi preparat diatas nyala api bunsen
5.
Melakukan pengecatan :
a
Meletakan preparat
diatas jembatan pengecatan
b
Genangi preparat dengan
larutan Gram A selama 1 menit
c
Membuang larutan Gram A lalu genangi dengan larutan Gram B selama 30 detik
d
Mencuci preparat dengan
air mengalir lalu genangi dengan larutan
Gram C
e
Mencuci preparat dengan
air mengalir lalu genangi dengan larutan
Gram D selama 1 menit
f
Mencuci preparat dengan
air mengalir lalu keringkan
g
Mengamati preparat
dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x untuk mencari
adanya bakteri gram ( + ) atau Gram ( - ).
Interpretasi Hasil Pengecatan Gram :
1)
Bakteri
Gram Positif : bakteri berwarna ungu
2)
Bakteri
Gram Negatif : bakteri berwarna merah
No comments:
Post a Comment