Monday 29 September 2014

Macam Pemeriksaan Mikrobiologi



Dalam laboratorium mikrobiologi terdapat berbagai jenis pemeriksaan, yakni :
1.    Pemeriksaan Mikroskopis
Pengecatan Gram
Pengecatan BTA
Pengecatan Neisser
2.    Kultur
Kultur Urin, Kultur Darah, Kultur Campuran (selain darah dan urin)
Kultur Gall, Kultur kuman-kuman enteric, cholera, Kultur TBC, Kultur Anaerob
3.    Pemeriksaan Sero-Imunologi/Rapid test/Biologi molekuler untuk berbagai penyakit
4.    Pengendalian infeksi nosokomial

1.    KULTUR
a. Metode Konvensional (Kultur media MC dan BAP)
Jenis sampel yang dapat diperiksa adalah pus, apusan, sekret, cairan aspirasi, darah,dll.
Cara Kerja    :
a)    Lakukan inokulasi  dengan cara mengambil 1 ose sampel secara aseptis
b)    Goreskan pada media Mac Conkey dan BAP
c)    Inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam didalam inkubator
Catatan         :
Sisa sampel pus, pleura, LCS dan sampel swab lain disimpan pada biakan media BHI, media BHI ditambahkan secukupnya hingga menggenangi sampel kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk mengkonfiramasi ulang pemeriksaan jika hasil pada media MC dan BAP tidak ditumbuhi bakteri.

b. Kultur dengan BACTEC 9050
Fungsi             : sebagai tempat kultur darah dari pasien yang didiagnosa              sepsis
Cara kerja       :
a)    Sampel darah pada spuit dimasukkan kedalam botol pembenihan yang berisi media penyubur dan resin (penetral antibiotik), campur hingga homogen. Volume darah 1 : 10 (anak : 1-5 ml, dewasa : 10-20 ml).
b)    Inkubasi pada suhu 350C BD BACTEC 9050, pemeriksaan dengan alat ini, hanya dalam waktu 2 jam alat akan memberikan tanda berupa alarm pada Sampel yang positif. Namun jika sampel belum memberikan tanda-tanda positif, maka diberi selang pemeriksaan atau ditunggu hasilnya maksimal hingga 5 hari. Hasil negatif akan ditunjukkan pada alat berupa kode sampel (-) pada alat.
c)    Memproses kultur darah (+)
-          Buat sediaan dari kultur darah dan lakukan pewarnaan gram
-          Lakukuan subkultur pada media MC dan BAP
-          Lakukan uji sensitivitas bakteri dan uji biokimia untuk mengidentifikasi jenis bakteri
d)    Memproses kultur darah ( - )
-          Media dikeluarkan dari alat dan dicatat kode sampel negatif, kemudian media dibuang tanpa proses lebih lanjut

Prosedur pemeriksaan Kultur Metode BACTEC 9050 :
a.    nyalakan alat dengan tekan         tombol on
b.    Setelah alat siap akan      muncul menu utama
c.    Tekantombol gambar kunci
d.    Tekan tombol rem untuk             menghentikan rotor
e.        Buka alat bactec 9050


 


f.     Tekan tombol gambar botol
g.    Botol di screen pada barcode.
h.    Masukan botol sesuai nomor tempat yang muncul pada layar.
i.      Tekan ok.
j.      Tutup pintu Bactec 9050 secara pelahan serta sedikit ditekan.
k.    Kembali kemenu utama.
c. Kultur TB
Jenis sampel yang dapat di kultur TB adalah sputum, cairan pleura, pus, dll.
Cara Kerja    :
1.    Sampel ditambakan NaOH 4% sebanyak 1:1 kemudian di homogenkan.
2.    Menggoreskan sampel secara aseptis pada media LJ(Lowenstein Jensen). Selanjutnya media di inkubasi selama 2 bulan pada suhu 37°C dan di lakukan pengecekan rutin setiap minggunya.
3.    Kultur yang hasilnya positif kemudian dibuat preparat BTA dan dilanjut tes Niasin.

2.    IDENTIFIKASI BAKTERI DENGAN ALAT VITEX
Cara kerja :
a.    Nyalakan lampu bunsen
b.    Masukkan 3 ml  sodium chlorida 0,45 % dalam            tabung


an menggunakan    ose bulat, ambil sedikit koloni bakteri yang terisolir kemudian masukkan dalam tabung, homogenkan
d.    Ukur tingkat kekeruhan suspensi dengan standar Mac Forland 0,50 – 0,60 dengan menggunakan alat densiter
e.    Kemudian buatlah pengenceran dari suspensi tersebut, pada tabung ke-2 caranya :
-          Dari suspensi tersebut diambil sebanyak 280 µl untuk gram positif (+) dan 145 µl untuk gram negatif (-) kemudian masukkan kedalam tabung yangberisi 3 ml sodium chlorid 0,45%, homogenkan
-      Kemudian dalam tabung suspensi 1 masukkan kaset biokimia dengan kode GN (untuk gram negatif) dan kode GP (untuk gram positif), sedangkan pada tabung ke-2 masukkan kaset sensitifitas dengan kode AST GN (jika gram (-) dan AST GP (jika gram (+) dan masukkan juga pada  tabung pengenceran kaset AST GN.

3.    UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK (MANUAL)
Cara kerja         :
a.   
Nyalakan lampu bunsen,             panaskan ose pada nyala api             bunsen hingga membara,       kemudian dinginkan

b.    Ambil satu ose koloni bakteri, letakkan koloni pada media MC dan media BAP
c.    Dengan menggunakan lidi kapas yang telah di celupkan pada NaCl Fisiologis 0,45%, ratakan koloni bakteri dengan cara menggoreskan pada media hingga merata
d.    Letakkan antibiotik disk pada media tersebut secara melingkar dengan di beri jarak tiap disc antibiotik
e.    Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 x 24 jam
f.     Hitung zona hambat/zona oligodinamik yang terbentuk kemudian catat hasilnya

4.    PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
1.    Pengecatan BTA Metode Ziehl Nelson
Tujuan         : Untuk menemukan Basil Tahan Asam
Prinsip         : BTA memiliki lapisan lemak yang sukar ditembus oleh cat, dengan pemanasan dan pengaruh fenol cat basic fuchsin dapat menembus lapisan lemak itu. Pendinginan pada proses pencucian akan merapatkan kembali lapisan lemak. Pada waktu pelunturan dengan asam alkohol warna merah dari BTA tidak akan dilepaskan sedangkan bakteri yg tidak tahan asam akan luntur sehingga mengambil warna biru dari metilen blue.
Alat             :
1.    Spirtus
2.    Obyek glass
3.    Jembatan pengecatan
4.    Ose
5.    Mikroskop
6.    Pipet tetes
7.    Lidi
Reagen:
1.    ZN A :
-   Basic fuchsin                           3,0 gr
-   Etanol/methanol                      100 ml
-   Kristal phenol                          45 gr
-   Aquadest                                 900 ml
2.    ZN B :
-   HCl pekat                                 3 ml
-   Etanol                                     97 ml
3.    ZN C :
-   Methylen blue khlorida                        30 ml
-   Air suling /aquadest                 1000 ml

Prosedur pembuatan preparat :
a.    Hidupkan lampu bunsen terlebih dahulu, kemudian beri nomor urut sampel pada bagian ujung kanan atas obyek glass dan panaskan obyek glass tersebut pada nyala api bunsen (ini dilakukan agar lemak yang ada pada kaca obyek glass dapat hilang)
b.    Bakar ose bulat pada nyala api bunsen dengan posisi ose tegak lurus terhadap api hingga membara kemudian dinginkan ose
c.    Buka wadah sampel sputum dengan hati-hati di dekat bunsen, ambil sampel sputum (cairan yang kental) dengan menggunakan ose
d.    Letakkan sampel sputum pada obyek glass, bakar ose pada nyala api hingga membara
e.    Ratakan dan ukir sputum pada obyek glass dengan menggunakan lidi yang bagian ujungnya telah di runcingkan hingga membentuk oval dengan ukuran 2 x 3 cm hingga kering
f.     Setelah kering  fiksasi preparat
Prosedur pengecatan BTA :
a.    Letakkan preparat diatas jembatan pengecatan
b.    Genangi preparat dengan  ZN A
c.    Panaskan dari bawah setiap sediaan dengan kapas alkohol yang dibakar sampai keluar uap, api harus selalu di gerakkan, dihentikan bila sudah timbul uap.
d.    Dinginkan selama  5 menit
e.    Cuci dengan air mengalir
f.     Genangi sediaan dengan  ZN B sampai warna  ZN A luntur, maksimal 10  menit
g.    Cuci dengan air mengalir
h.    Genangi tiap sediaan dengan  ZN C  10- 20 detik
i.      Cuci lagi setiap sediaan dengan air mengalir, keringkan di udara terbuka
j.      Tetesi preparat dengan minyak imersi sebanyak 1 tetes kemudian amati di bawah mikroskop dengan pembesaran kuat (100x) untuk mencari adanya bakteri tahan asam (BTA).
k.    Pembacaan Preparat BTA :
Mengamati preparat di bawah mikroskop dengan pembesaran kuat (100x) untuk mencari adanya bakteri tahan asam (BTA).
Interpretasi Hasil Pengecatan BTA :
Pembacaan hasil pemeriksaan dilakukan secara sistematik dengan menggunakan skala IUAT (International Union Against Tuberculosis) sebagai berikut:
1)    Tidak ditemukan BTA/100LP disebut  negatif
2)    Ditemukan 1 sampai 9 BTA/100LP ditulis jumlah kumannya
3)    Ditemukan 10 sampai 99 BTA/100LP disebut  positif satu (1+)
4)    Ditemukan 1 sampai 10 BTA/1LP disebut positif dua 2+ (++) dan minimal dibaca dalam 50 lapang pandang
5)    Ditemukan lebih dari 10 BTA/1LP disebut positif tiga 3+ (+++) dan minimal dibaca  dalam  20 lapang pandang

2.    Pengecatan Gram
Tujuan           : untuk mengidentifikasi bakteri gram positif & negatif
Prinsip           : bakteri gram positif akan mengikat dengan kuat senyawa kristal violet, sehingga pada pelunturan dengan alkohol tidak akan luntur sedangkan bakteri gram Negatif akan luntur dan pada pemberian cat Counterstain bakteri gram negatif yang tidak berwarna akan mengambil warna merah dari air fuchsin.
Alat    :
1.    Lampu spiritus
2.    Obyek Glass
3.    Ose
4.    Jembatan pengecatan
5.    Pipet tetes
6.    Mikroskop
Reagen           :
1.    Larutan Gram A (Carbol Gentian Violet) :
-          Gentian Violet                                    1 gr
-          Alkohol 96%                                     10 ml
-          Phenol Kristal                                     1 gr
-          Aquadest                                          90 ml
2.    Larutan Gram B (lugol)
-       Yodium                                               1 gr
-       Kalium Yodida                                    2 gr
-       Aquadest                                        300 ml
3.    Larutan gram C (Alkohol 96%)
4.    Larutan Gram D ( Solution fuchsin 1%)
-          Basic Fuchsin                                   1 gr
-          Aquadest                                       100 ml

Cara kerja     :
1.    Mempersiapkan alat-alat yang akan diperlukan
2.    Mempersiakan reagensia yang diperlukan
3.    Membuat preparat / sediaan secara aseptis
4.    Mengeringkan dan memfiksasi preparat diatas nyala api bunsen
5.    Melakukan pengecatan :
a      Meletakan preparat diatas jembatan pengecatan
b      Genangi preparat dengan larutan Gram A selama 1 menit
c      Membuang  larutan Gram A  lalu genangi dengan larutan Gram B selama 30  detik
d      Mencuci preparat dengan air mengalir lalu genangi dengan  larutan Gram C
e      Mencuci preparat dengan air mengalir lalu genangi dengan larutan  Gram D  selama 1 menit
f       Mencuci preparat dengan air mengalir lalu keringkan
g      Mengamati preparat dibawah mikroskop dengan  perbesaran 100x  untuk mencari  adanya bakteri gram ( + ) atau Gram ( - ).

Interpretasi Hasil Pengecatan Gram :
1)    Bakteri Gram Positif        : bakteri berwarna ungu
2)    Bakteri Gram Negatif       : bakteri berwarna merah

No comments: