KRITERIA
SPERMA SEHAT MENURUT WHO
Jumlah sperma yang cukup banyak
Di atas 10 juta permilimeter
Gerakannya cukup cepat dan lurus
Bentuknya relatif normal
Kemampuan hidupnya (viabilitas)
cukup baik
Tidak terdapat bakteri dan leukospermia
yang banyak
Kriteria
Sperma Normal dan Abnormal
Volume
Normal: minimal 2 mL - 6,5 mL per
ejakulasi
Abnormal: Volume yang rendah atau
bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan
Waktu
mencair
Normal: Kurang dari 60 menit
Abnormal: Masa mencair yang lama
bisa merupakan tanda infeksi.
Jumlah
sperma
Normal: 20–150 juta per mL
Abnormal: Jumlah yang rendah kadang
masih bisa menghasilkan keturunan secara normal.
Bentuk
sperma
Normal: Minimal 70% memiliki bentuk
dan struktur normal.
Abnormal: Sperma yang gak normal
bentuknya kurang daru 15 % disebut Teratozoopsermia. Ini juga mempersulit
kehamilan.
Gerakan
sperma
Normal: Minimal 60% sperma bergerak
maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL bergerak normal maju ke depan.
Abnormal: Jika sebagian besar
geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas.
pH
Normal: Semen pH 7.1–8.0
Abnormal: pH semen yang terlalu tinggi atau rendah
dapat membunuh sperma atau mengurangi kemampuannya dalam bergerak atau
berpenetrasi kedalam ovum.
Sel
darah putih
Normal: Tidak ada sel darah putih
atau bakteri.
Abnormal: Bakteri dan sel darah
putih yg banyak menunjukkan adanya infeksi.
Kadar
fruktosa
Normal: 300 mg per 100 mL ejakulat
Abnormal: Tidak adanya fruktosa
memperlihatkan tidak adanya vesika seminalis atau blokade pada organ ini.
SPERMA
- Isi :
- Sekret (kelenjar prostat)
- Spermatozoa
- Fruktosa
2. Tujuan pemeriksaan : fertilitas/infertilitas
3. Pemeriksaan laboratorium :
- Makroskopis
- Mikroskopis
- Kimia
4.
Pengambilan bahan :
- Persiapan pasien
- Pagi hari
- Wadah : gelas/plastik bersih,bermulut lebar, kering dan bertutup
- Waktu pengeluaran dan pemeriksaan dicatat
- Segera dibawa ke laboratorium
Catatan :
- Abtinensi : 3-5 hari
- Pengambilan : masturbasi,coitus/senggama
- Kondom tidak dianjurkan
- Langsung diperiksa
ANALISIS
SPERMA ( SEMEN)
Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya
analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta
kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma.
Secara keseluruhan, cairan putih dan
kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen.
Sedangkan 'makhluk' kecil yang
berenang-renang di dalam semen di sebut sperma.
Analisis semen merupakan salah satu
pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria.
Pemeriksaan ini dapat membantu
menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas
sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan.
Perlu diketahui, hampir setengah
pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena
ketidaksuburan pasangan prianya.
Faktor2 yang bisa mempengaruhi
akurasi pemeriksaan sperma:
Obat2an (Cimetidine, sulfasalazine,
nitrofurantoin)
Kafein, alkohol, kokain, marijuana,
dan merokok.
Herbal seperti dosis tinggi echinacea.
Sampel dingin/panas.
Terkena radiasi .
Tidak terkumpul sempurna (terbaik
dengan masturbasi).
Terlalu lama abstinen.
PENGAMBILAN SAMPEL
Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan
sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih atau lapar.
1.
Tiga
atau empat hari sebelum semen diambil, pria tersebut tidak boleh melakukan
aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen. WHO bahkan
merekomendasikan 2 – 7 hari harus puasa ejakulasi, tentunya tidak sebatas
hubungan suami istri, tapi dengan cara apapun.
2.
Semen
(sperma) dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium (biasanya disediakan
tempat khusus). Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas. Jika
mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini, diskusikan
dengan dokter anda.
3.
Masturbasi
tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun, minyak, dll.
PEMERIKSAAN SPERMA
2. Hitung Sperma ( Sperm Count )
3. Bentuk Sperma ( Sperm Morphology )
4. Gerakan Sperma ( Sperm Motility )
HITUNG
SPERMA
Semen normal biasanya mengandung 20
juta sperma per mililiternya dan 8 juta diantaranya bergerak aktif. Sperma yang
bergerak aktif ini sangat penting artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma
untuk bergerak dari tempat dia disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba
fallopi, bagian dari kandungan wanita)
Hasil pemeriksaan biasanya disajikan
dalam istilah sebagai berikut :
Polyzoospermia : Konsentrasi sperma
sangat tinggi
Oligozoospermia : Jumlah sperma
kurang dari 20 juta/ml
Hypospermia : Volume semen < 1,5
ml
Hyperspermia : Volume semen > 5,5
ml
Aspermia : Tidak ada semen
Pyospermia : Ada sel darah putih
pada semen
Hematospermia : Ada sel darah merah
pada semen
Asthenozoospermia : Sperma yang
mampu bergerak < 40%.
Teratozoospermia : > 40% sperma
mempunyai bentuk yang tidak normal
Necozoospermia : sperma yang tidak
hidup
Oligoasthenozoospermia : Sperma yang
mampu bergerak < 8 juta/ml
BENTUK
SPERMA
Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan
gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaan sampel yang telah diwarnai di
bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu
: bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma belum
matang (immature germ cells, IGC).
GERAKAN
SPERMA (SPERM MOTILITY)
Dikatakan normal jika 40% atau lebih
sperma dapat bergerak normal. Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan
bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih.
Gerakan sperma ada empat,yaitu gerak
lurus cepat, gerak lurus lambat, gerak ditempat, dan tidak bergerak. Untuk
dapat melakukan pembuahan diperlukan sperma yang bergerak maju (gerak lurus
cepat dan gerak lurus lambat).
No comments:
Post a Comment