Saturday 31 October 2015

Analisa Sperma



KRITERIA SPERMA SEHAT MENURUT WHO
 Jumlah sperma yang cukup banyak
  Di atas 10 juta permilimeter
  Gerakannya cukup cepat dan lurus
  Bentuknya relatif normal
  Kemampuan hidupnya (viabilitas) cukup baik
  Tidak terdapat bakteri dan leukospermia yang banyak

Kriteria Sperma Normal dan Abnormal
Volume
  Normal: minimal 2 mL - 6,5 mL per ejakulasi
  Abnormal: Volume yang rendah atau bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan
Waktu mencair
  Normal: Kurang dari 60 menit
  Abnormal: Masa mencair yang lama bisa merupakan tanda infeksi.
Jumlah sperma
  Normal: 20–150 juta per mL
  Abnormal: Jumlah yang rendah kadang masih bisa menghasilkan keturunan secara normal.
Bentuk sperma
  Normal: Minimal 70% memiliki bentuk dan struktur normal.
  Abnormal: Sperma yang gak normal bentuknya kurang daru 15 % disebut Teratozoopsermia. Ini juga mempersulit kehamilan.
Gerakan sperma
  Normal: Minimal 60% sperma bergerak maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL bergerak normal maju ke depan.
  Abnormal: Jika sebagian besar geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas.
pH
  Normal: Semen pH 7.1–8.0
  Abnormal:  pH semen yang terlalu tinggi atau rendah dapat membunuh sperma atau mengurangi kemampuannya dalam bergerak atau berpenetrasi kedalam ovum.
Sel darah putih
  Normal: Tidak ada sel darah putih atau bakteri.
  Abnormal: Bakteri dan sel darah putih yg banyak menunjukkan adanya infeksi.
Kadar fruktosa
  Normal: 300 mg per 100 mL ejakulat
  Abnormal: Tidak adanya fruktosa memperlihatkan tidak adanya vesika seminalis atau blokade pada organ ini.
SPERMA
  1. Isi :
  1.  Sekret (kelenjar prostat)
  2.  Spermatozoa
  3.  Fruktosa
2.  Tujuan pemeriksaan : fertilitas/infertilitas
3.  Pemeriksaan laboratorium :
  1.  Makroskopis
  2.  Mikroskopis
  3. Kimia
4. Pengambilan bahan :
  1. Persiapan pasien
  2.  Pagi hari
  3.  Wadah : gelas/plastik bersih,bermulut lebar,   kering dan bertutup
  4.  Waktu pengeluaran dan pemeriksaan dicatat
  5.  Segera dibawa ke laboratorium
Catatan :
  1. Abtinensi : 3-5 hari
  2. Pengambilan : masturbasi,coitus/senggama
  3. Kondom tidak dianjurkan
  4. Langsung diperiksa
ANALISIS SPERMA ( SEMEN)
  Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma.
  Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen.
  Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma.
  Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria.
  Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan.
  Perlu diketahui, hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya.
  Faktor2 yang bisa mempengaruhi akurasi pemeriksaan sperma:
  Obat2an (Cimetidine, sulfasalazine, nitrofurantoin)
  Kafein, alkohol, kokain, marijuana, dan merokok.
  Herbal seperti dosis tinggi echinacea.
  Sampel dingin/panas.
  Terkena radiasi .
  Tidak terkumpul sempurna (terbaik dengan masturbasi).
  Terlalu lama abstinen.

PENGAMBILAN SAMPEL
Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih atau lapar.
1.       Tiga atau empat hari sebelum semen diambil, pria tersebut tidak boleh melakukan aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen. WHO bahkan merekomendasikan 2 – 7 hari harus puasa ejakulasi, tentunya tidak sebatas hubungan suami istri, tapi dengan cara apapun.
2.       Semen (sperma) dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium (biasanya disediakan tempat khusus). Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas. Jika mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini, diskusikan dengan dokter anda.
3.       Masturbasi tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun, minyak, dll. 

   PEMERIKSAAN SPERMA
2.       Hitung Sperma ( Sperm Count )
3.       Bentuk Sperma ( Sperm Morphology )
4.       Gerakan Sperma ( Sperm Motility )

HITUNG SPERMA
  Semen normal biasanya mengandung 20 juta sperma per mililiternya dan 8 juta diantaranya bergerak aktif. Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat dia disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba fallopi, bagian dari kandungan wanita)
  Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut :
  Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
  Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
  Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml
  Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml
  Aspermia : Tidak ada semen
  Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
  Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
  Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%.
  Teratozoospermia : > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
  Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
  Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml

BENTUK SPERMA
  Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaan sampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu : bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma belum matang (immature germ cells, IGC).

GERAKAN SPERMA (SPERM MOTILITY)
  Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal. Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih.
  Gerakan sperma ada empat,yaitu gerak lurus cepat, gerak lurus lambat, gerak ditempat, dan tidak bergerak. Untuk dapat melakukan pembuahan diperlukan sperma yang bergerak maju (gerak lurus cepat dan gerak lurus lambat).



No comments: