Tuesday 17 November 2015

Pemotongan dan Pencatatan Makroskopik Jaringan


Pada prinsipnya, pemotongan dilakukan untuk mengambil bagian jaringan yang representatif. Potongan dilakukan dengan tebal maksimum tidak melebihi tebal keset jaringan, dan dimasukkan ke dalam kaset jaringan yang telah diberi nomor sesuai nomor formulir.
Banyaknya potongan yang diproses selanjutnya tergantung padajenis jaringan dan besarnya jaringan. Ada beberapa organ yang memerlukan jumlah potongan (sediaan) tertentu, misalnya :
1.    Prostat : 3-6 potongan
2.    Uterus : dibuat potongan dari serviks, endometrium, myometrium tumor dan bagian lain yang penting untuk diagnosis
3.    Usus : dibuat potongan-potongan untuk mmenentukan kelainan, dalamnya infiltrasi, ujung-ujung sayatan, nodul limfoit dan bagian lain yang dianggap perlu.
Setelah dimasukkan ke dalam keset dan tutup, kesetdimasukkan ke dalam wadah yang berisi formalin 10% buffer fosfat atau alkohol, karena keset jaringan tersebut tidak boleh dibiarkan kering oleh udara. Dalam hal bahan yang terdiri atas jaringan tulang diperlukan perlakuan tambahan dengan cara merendam tulang tersbut dalam caoran dekalsifikasi.
Jika ternyata jaringan belum sempurna fiksasinya, keset jaringan dimasukkan dalam wadah berisi formalin 10% buffer fosfat, namun jika sudah sempurna dimasukkan dalam wadah berisi alkohol 70%.
Setelah seluruh keset jaringan terkumpul, dapat dilanjutkan diproses dalam mesn atau secara manual. Dalam pengolahan, yang dilakukan adalah serangkaian prosedur untuk menganti unsur aor dan fiksasi dalam jaringan dengan parafin agar diperoleh penyatuan yang sempurna antara jaringan dan parafin dalam satu blok. Jika penyatuan tidak sempurna maka akan diperoleh blok parafin yang tidak homogen dan akan mudah pecah dalam pemotongan atau proses selanjutnya. Penggantian dilakukan dengan cara menarik air dari jaringan dengan dehidrasi alkohol bertahap, sehingga air digantikan oleh alkohol. Kemudian dilanjutkan dengan xylol yaitu media perantara yang dapat larut dalamair dan parafin, sehingga alkohol digantikan oleh xylol. Setelah itu direndam (impregnasi/infiltrasi) dalam parafin cair, sehingga seluruh ruang jaringan yang semula berisi xylol diganti oleh parafin yang bertitik lebur paling tinggi 60oC.
Pada saat jaringan dimasukkan ke dalam parafin cair, maka temperatur akan mempengaruhi jaringan. Temperatur tinggi akan menyebabkan jaringan menjadi keras, keriput dan rusak sehingga akan sulitdipotong. Oleh karenaitu sebaiknya dipakai parafin yang titik leburnya 58oC dan temperatur parafinnya tidak melebihi 60oC. Waktu yang diperlukan pada proses impregnasi ini bergantung kepada besarnya jaringan. Untuk jaringan besar (sebesar 1 kaset), diperlukan waktu sekurang-kurangnya 3 jam.
Pengolahan denagn mesin dapat dilakukan dengan siklus pendek untuk jaringan (biopsi) atau siklus panjang untuk jaringan besar. Pada mesin biasanya wadah pertama dapat diisi formalin untuk menyempurnakan fiksasi yang belum sempurna.
Dehidrasi dilakukan dengan alkohol konsentrasi bertahap untuk menarik seluruh kandunagn air dari sel dan jaringan dan tidak menggunakan aceton.
Kemudian dilakukan “clearing” dalam larutan xylol, untuk menarik alkohol keluar dan memungkinkan parafin masuk ke dalam jaringan. Selanjiunya dilakukan “impregnasi” dalam cairan siap untuk dibuat blok parafin.
Metode Prosesing Jaringan :
1.    Penyempurnaan Fiksasi         : Formalin 10% 1 ½ jam
        Formalin 10% 1 ½ jam
2.    Dehidrasi                                 : Alkohol 50% 1 ½ jam
                                Alkohol 70% ½ jam
                                Alkohol 90% ½ jam
                                Alkohol 96% ½ jam
                    Alkohol 100% 2 jam
                    Alkohol 100% 2 jam
3.    Clearing                       : Xylol 1 jam
                      Xylol 2 jam
4.    Impregnasi                  : Parafin 2 ½ jam

                 Parafin 4 jam

No comments: