SALMONELLA
Ordo :
Eubacteriales
Famili :
Enterobacteriaceae
Genus :
Salmonella
Species :
Salmonella typhosa, Salmonella paratyphi A,B,C dll
Salmonella
adalah kuman pathogen bagi manusia, sedang pada hewan tidak menyebabkan
infeksi. Sosial ekonomi masyarakat, pendidikan, sanitasi yang buruk memegang
peranan penting dalam penyebarab penyakit ini.
Salmonella masuk
melalui mulut bersama makanan atau minuman, sebagian kuman mati oleh asam
lambung, tetapi yang lolos masuk ke usus halus dan berkembang biak di ileum.Di
sini terjadi fagositosis oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian ke usus.
Kuman ini membuat nekrosis, dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi.
Kemudian darah menyebar ke organ seperti limpa, hati, sumsum tulang belakang,
kantung empedu dan tumbuh subur didalamnya.
Semua Salmonella menyebabkan penyakit yang pada umumnya disebut
Salmonellosis, dibagi menjadi 4 golongan :
1. Golongan Gastroenteritis (food
poisning) : Misalnya oleh
- Salmonella
typhimurium
- Salmonella dublin
- Samonella newport
- Salmonella enteritidis
2. Golongan bakteriemi (septikhemi) : Oleh Salmonella
cholera-suis
Infeksinya peroral kemudian masuk ke
peredaran darah, GIT (saluran pencernaan tidak
terjangkit,
dapat menyebabkan lesi lokal bernanah, abses, meningitis, osteomyelitis,
pneumonia, endocarditis. Banyak terjadi pada orang dengan lingkungan
buruk.
3. Golongan Enterik fever (Typhoid fever/typhus
abdominalis), disebabkan oleh :
- Salmonella
typhi
- Salmonella paratyphi A
- Samonella paratyphi B ( schottmulleri)
- Salmonella paratyphi C (hurschfeldii)
4. Golongan carrier stat : yang menyebabkan
manusianya menjadi carrier
MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI
1. Gram negatip batang pleimorf, tidak berspora
2. Bergerak dengan flagel peritrich dan tidak bergerak
(Salmonella pullarum dan
Salmonella
gallinarum)
3. Tumbuh subur pada media sederhana (MC,SS dll )
Tidak
meragikan laktosa dan sukrosa
4. Membentuk asam dan gas dari glukosa, maltosa,
manit dan dekstrin
5. Resisten terhadap es dan zat kimia tertentu
(brilliant green, Na tetrationat, Natrium
dioksicolat) senyawa ini menghambat kuman koliform, berguna untuk
mengisolasi
kuman ini
dari tinja.
6. Spesies Salmonella dapat diidentifikasi dengan tes
biokimia dan analisa antigenik atau
reaksi
lisis dengan bakterio fage
7. Mati pada 560 C atau dikeringkan
beberapa jam. Dalam air mati selama 4 minggu
Lama-lama
mati. Dalam comberan tahan sampai 6 minggu
8. Sensitif terhadap chloramphenicol dan bactrim.
STRUKTUR ANTIGEN
1. Antigen H
Berasal
dari flagella, termolabil (diinaktifkan pada suhu diatas 600C, tidak
tahan asam,
alkohol
dan fenol.Dengan formalin flagel akan terfiksasi pada dinding kuman
sehingga
dapat menutupi Ag O (O inaglutinable). Bila disuntikan pada hewan
percobaan akan diperoleh zat anti aglutinin H. Antigen ini digunakan
untuk tes
serologi (widal) tampak seperti kapas.
Ada 2 fase : Fase 1 disebut flagel Ag spesifik, fase 2 flagel Ag
nonspesifik. Galur yang
mempunyai fase 1 dan 2 disebut difasik. Sedangkan galur yang mempunyai
satu fase
disebut monofasik.
2. Antigen O
Disebut juga Ag somatik, berasal dari bagian dinding sel terdiri dari
lipopolisakarida,
membentuk agglutinasi granuler, somatik di dalam tubuh, termostabil (1000C)
tahan
asam
dan alkohol. Pada pemanasan 450C selama 30 menit dalam alkohol
absolut Ag-H
akan hilang, sedangkan Ag-O tetap
ada. Dengan demikian kita dapat membentuk
antibodi terhadap O untuk
pemeriksaan serologi. Bersifat endotoksin dan mempunyai
efek menimbulkan panas, toksis,
antibodi spesifik (IgM)
Ag ini
dapat dibuat dari kuman yang tidak berflagel atau yang flagelnya dihilangkan
Dengan
pemanasan atau dengan alkohol. Reaksi Widal terjadi lambat dan berbentuk
seperti pasir.
3. Antigen Vi
Disebut
juga Ag kapsul, berasal dari lapisan pembungkus kuman, lebih luar dari somatik
, zat
anti Vi bersifat protektif, substansi Vi melindungi kuman terhadap fagositosis
dan
efek
litik zat anti dari komplemen.
Sering
mengganggu agglutinasi dari O-Ag, termolabil (600C selama 1 jam),
tidak tahan
fenol dan
asam. Strain yang mempunyai Ag ini lebih virulen, tidak selalu ada pada setiap
jenis
Salmonella, bila ada dapat menutupi O-Ag (hilang setelah dipasasi invitro
(media)
Variasi : H-Ag hilang gerak negatip
O-Ag hilang koloni kuman biasanya
rough (kasar)
Vi-Ag hilang kuman menjadi avirulen
Sifat tersebut dapat digunakan untuk klasifikasi
kuman ini ,hal ini dicoba oleh Kaufman &
White.
GAMBARAN KLINIK
Berdasarkan gambaran klinis Salmonella dibagi 2
golongan :
1. Golongan
Enteric fever (demam enterik)
Menyebabkan infeksi usus disertai demam dan
bakterinya menyebar ke tubuh.
Penyebab adalah :
- Salmonella typhi
- Salmonella paratyphi A
- Samonella paratyphi B ( schottmulleri)
- Salmonella paratyphi C (hurschfeldii)
Datang tidak dapat diduga badan sehat
tiba-tiba panas meningkat selama 4-6 hr,
diselang-selangi turunnya suhu badan dan
naik lebih tinggi lagi diselang-selingi dengan
turunnya suhu badan, dan naik lebih tinggi
lagi. Sakit kepala makin
hebat disertai sakit
tungkai dan sendi serta batuk-batuk. Pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukopeni dan
eosinofili., pada minngu pertama limpa
apabila ditekan nyeri disertai mencret. Minggu II
infeksi makin berat,minggu ke 3 terjadi
toksinemia dapat timbul hemoragik, perforasi ,
dan peridonitis penderita bisa meninggal
Apabila teratasi maka penderita mengalami fase
penyembuhan.
2. Golongan
food poisning ( keracunan makanan )
Menimbulkan penyakit pada hewan tetapi bisa
menyerang manusia dalam bentuk
keracunan makanan Golongan ini mempunyai
daya patogen lebih rendah dibandingkan
gol enteric fever, menimbulkan
gastroenteritis bisa menyebabkan demam tapi bakteri
tidak menyebar keseluruh tubuh,contohnya Salmonella
typhimurium.
3. Golongan
Bakteriemi
Salmonella masuk kedalam tubuh peroral
karena melalui 6F (Faeces, food, fluid, fruit
dan vegetables, finger,fly ). Untuk
menimbulkan penyakit jumlah Salmonella diatas
5 x 108 karena asam lambung akan membunuh
sebagian kuman yang masuk. Setelah itu
kuman masuk kedalam usus halus kemudian ke
sub mukosa 24 jam setelah kuman masuk
kedalam tubuh. Tubuh bereaksi dengan
memfagositosis oleh makrofag . Pada sel fagosit
kuman berkembang biak dan sel pecah dan
mati, kuman masuk ke kelenjar limfa masuk
ke aliran darah, peristiwa ini disebut BAKTERIEMI
I.
Pada hari ke 7-10 kuman masuk ke limfa dan
hati ditangkap oleh sel RES , disini kuman
Berkembang biak lagi sehingga sel RES
hancur, kuman menyebar kedalam darah , maka
Terjadilah Bakteriemi II. Kuman
menjadi banyak dan juga banyak yang mati dan endo-
toksin dikeluarkan ke organ tubuh, sehingga
menimbulkan banyak kerusakan :
a.
Masuk
ke tulang menimbulkan periostitis atau osteomyelitis
b.
Masuk
ginjal menyebabkan abses ginjal
c.
Massuk
ginjal menyebabkan endocarditis ulserativa
d.
Masuk
ke paru-paru menyebabkan empiema atau pnemonia
Setelah bakteriemi II kuman masuk ke kandung empedu dan tumbuh subur,masuk
ke
Duodenum dan ileojejenum menyebabkan nekosis ulkus, perdarahan, ferporasi
sampai
Kematian atau peritonitis generalisasi. Selain itu kuman bersembunyi dan
berkembang
biak di kandung empedu yang kemudian menjadi carrier bila sembuh kuman
keluar
melalui tinja dan urine. Ini sangat berbahaya bagi lingkungan dapat
berlangsung selama
beberapa bulan sampai tahun.
PATOGENESIS
Keganasan bakteri ini didasarkan atas :
1.
Kemampuan
kuman untuk bertahan hidup dan berkembang biak terus secara intrasel
2.
Adanya
endotoksin
3.
Ditemukannya
mikrokapsul pada badan bakteri melindungi bakteri dari lisis oleh antibiotika,
komplemen dan menghalangi fagositosis
Sebaiknya penderita dirawat di RS agar terkontrol. Pengobatan biasanya
dengan kloramphenikol atau ampicilin tetapi sudah banyak yang resisten bisa
juga sulfa trimetoprim, sulfametaksasol, bactrim dapat sebagai pengganti.
EPIDEMIOLOGI
Sumber infeksi adalah makanan
dan minuman yang tercemar Salmonella
1.
Sumbernya
a. Air yang tercemar oleh tinja penderita atau carrier menyebabkan epidemi
b. Kerang dapat menjadi infektif karena air tempat hidupnya tercemar
c. Telur bebek yang terkontaminasi
d. Kelapa yang dikeringkan
e. Daging, susu dan hasil olahannya yang tercemar
f. Pewarna makanan
g. Hewan peliharaan seperti kucing, anjing
2.
Asal
kuman
a. Carrier : kurang lebih 3 % dari
penderita yang sembuh menjadi carrier, kuman
bersembunyi dan berkembang biak dalam kandung empedu masuk usus dan
bercampur dengan tinja menyebar ke lingkungan sekitarnya.
b. Hewan peliharaan , ternak unggas dapat terinfeksi.
PENCEGAHAN
1.
Sanitasi
lingkungan yang baik
2.
Memasak
makanan dan minuman dengan sempurna serta kemasan yang rapih.
3.
Pemberantasan
lalat sebagai vektor
4.
Vaksinasi
walaupun daya lindungnya singkat 2-6 bulan.
PEMERIKSAAN LABORATIUM
1.
Tinja
2.
Darah
dan sumsum tulang
3.
Urine
No comments:
Post a Comment