Thursday 8 January 2015

Vibrio



VIBRIO

Odo                       : Eubacteriales
Famili                    : Vibrionaceae
Genus                    : Vibrio
Spesies                  : Vibrio cholerae
                                Vibrio parahaemolyticus

Vibrio cholerae

Sinonim     : Vibrio coma, V.asiatica, V. Clasic
Ditemukan oleh Tn Robert Koch (1884-1886)
      Kuman ini pernah mengejutkan sebanyak 6 kali menimbulkan pandemi yang penyebarannya dari Benggala di India abad 19 dan abad 20. Menjadi penyakit yang menakutkan seperti yang terjadi di Peru tahun 1991 dan juga di Afrika.
      Tanda-tandanya timbul tiba-tiba, muntaber yang sukar ditahan, dehidasi,hypopalemi lalu shock.Penderita meninggal dalam waktu 1-2 hari. Di beberapa negara masih pandemi seperti India, Bangladesh, Afrika juga Amerika Latin. Pada tahun 1937 terjadi wabah di Ujung Pandang penyebabkan bukan V.coma tapi V. Eltor ditemukan oleh De Moor. Karena cholera terikat oleh UU epidemi internasional maka gejalanya yang mirip cholera disebut Para Cholera Eltoa disingkat Ch. Eltor ( El-tor nama stasiun karantina haji Tor di Arab Saudi  dari tinja jemaah haji ditemukan oleh Tn Gotelich 1905).
Sejak epidemi di Sulawesi selatan menyebar melaui carrier ke mana-mana tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke Filipina, Hongkong, Jepang, Taiwan, Korea, Malaysia, Pakistan, Rusia dst.

MORFOLOGI DAN SIFAT
a. Kuman batang bengkok, seperti koma, ukuran 2-4 um
b. Gerak sangat aktif dengan adanya flagel monotrik, bergerak seperti
   meloncat-loncat (darting effect)
c. Tidak membentuk spora
d. Pada biakan lama dapat menjadi berbentuk lurus, dalam lendir berkelompok
    seperti ikan dalam air atau huruf cina
e. Negatip Gram

SIFAT BIAKAN
a. Koloni cembung (convex), bulat, smooth,opaque dan tampak granuler
b. Tes oksidase positip, bersifat aeob atau anaerob
c. Suhu optimum 370C ( 18-370C)
d. pH optimum 8,5-9,5, tidak tahan asam
e. Bila terdapat KH yang dapat diragi kuman dapat mati
f.  Tumbuh baik pada medium yang mengandung mineral dan asparagin sebagai
    karbon dan nitrogen, contoh : TCBS, Aronson Agar, MC
g. Meragi gula – gula kecuali laktosa, tanpa menghasilkan gas
h. Meragi nitrat
i. Mmembentuk indol dengan penambahan reagen kovacs membentuk warna
   merah (indol positip)
j. Subur pada pH alkalis 8-9,5
k. Dalam suasana kering 2-3 jam mati, dalam suasana basah (cair atau alklalis)
   tahan 5-10 hari
l. Medium transport : Carry and Blair, Sachs buffer pH 8,5, Alakli peptone
   Verkakrataman ramakrishan (VR) dll
                 m. Pada agar darah haemodigesti (V. eltor haemolisis )

            SIFAT RESISTENSI
1.      Yang patogen resisten terhadap cholerae phage group IV untuk biotype Eltor, sedangkan V, cholerae sensitip
2.      V. Eltor resisten polymixin B 50 unit, V. Cholerae sensitip
3.      Haemagglutinasi eritrosit ayam 2,5% positip V.Eltor, V. cholera negatip
4.      Agglutinasi dengan asiatica Vibrio cholerae O

TOKSIN
1.      Enterotoksin yang tidak tahan asam dan panas dengan BM 90.000
2.      Menyebabkan peningkatan aktivitas adentil silkase dan AMP siklik
3.      Menghasilkan soluble haemolisin dapat melisikan sel darah merah (V. Cholera biotype Eltor
4.      Struktur Antigen :
a.       Antigen flagel H bersifat heat labile
b.      Antigen somatik O terdiri dari lipopolisakarida, terdapat 3 faktor antigen : A,B dan Cyang membago serogroup O:1 menjadi serotipe Ogawa, Inaba dan Hikojima

PATOGENESIS
            Hanya patogen bagi manusia,tidak bersifat invasif tidak masuk dalam sirkulasi darah tetapi menetap di dalam usus, menghasilkan toksin(enterotoksisn), musinase dan endotoksisn. Toksin merangsang hipersekresi air dan klorida serta menghambat absorpsi natrium akibatnya kehilangan banyak cairan dan elektrolit terjadi dehidrasi, asidosis , syock dan mati.. Secara histologis usus tetap normal.

GEJALA KLINIS
1.      Masa inkubasi 1-4 hari
2.      Gejala : Mual,muntah,diare dan kejang perut
3.      Ricewater stool yang terdiri dari mucus, sel epitel dan kuman vibrio dalam jumlah besar
4.      Gejala kehilangan cairan dan elektrolit, dehidrasi. Kolaps sirkulasi dan anuri
5.      Angka kematian 25-50%

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Bahan pemeriksaan : Tinja, rektal swab ,muntahan, air dll

No comments: