VIBRIO
Odo : Eubacteriales
Famili :
Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio cholerae
Vibrio parahaemolyticus
Vibrio cholerae
Sinonim : Vibrio coma, V.asiatica,
V. Clasic
Ditemukan oleh Tn Robert Koch (1884-1886)
Kuman
ini pernah mengejutkan sebanyak 6 kali menimbulkan pandemi yang penyebarannya
dari Benggala di India abad 19 dan abad 20. Menjadi penyakit yang menakutkan
seperti yang terjadi di Peru tahun 1991 dan juga di Afrika.
Tanda-tandanya
timbul tiba-tiba, muntaber yang sukar ditahan, dehidasi,hypopalemi lalu
shock.Penderita meninggal dalam waktu 1-2 hari. Di beberapa negara masih
pandemi seperti India, Bangladesh, Afrika juga Amerika Latin. Pada tahun 1937
terjadi wabah di Ujung Pandang penyebabkan bukan V.coma tapi V. Eltor ditemukan
oleh De Moor. Karena cholera terikat oleh UU epidemi internasional maka
gejalanya yang mirip cholera disebut Para Cholera Eltoa disingkat Ch. Eltor (
El-tor nama stasiun karantina haji Tor di Arab Saudi dari tinja jemaah haji ditemukan oleh Tn
Gotelich 1905).
Sejak epidemi di Sulawesi selatan menyebar melaui
carrier ke mana-mana tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke Filipina,
Hongkong, Jepang, Taiwan, Korea, Malaysia, Pakistan, Rusia dst.
MORFOLOGI DAN SIFAT
a. Kuman batang bengkok, seperti koma, ukuran
2-4 um
b. Gerak sangat aktif dengan adanya flagel monotrik, bergerak seperti
meloncat-loncat (darting effect)
c. Tidak membentuk spora
d. Pada biakan lama dapat menjadi berbentuk lurus, dalam lendir berkelompok
seperti ikan dalam air atau huruf
cina
e. Negatip Gram
SIFAT BIAKAN
a. Koloni cembung (convex), bulat, smooth,opaque dan tampak granuler
b. Tes oksidase positip, bersifat aeob atau anaerob
c. Suhu optimum 370C ( 18-370C)
d. pH optimum 8,5-9,5, tidak tahan asam
e. Bila terdapat KH yang dapat diragi kuman dapat mati
f. Tumbuh baik pada medium yang
mengandung mineral dan asparagin sebagai
karbon dan nitrogen, contoh :
TCBS, Aronson Agar, MC
g. Meragi gula – gula kecuali laktosa, tanpa menghasilkan gas
h. Meragi nitrat
i. Mmembentuk indol dengan penambahan reagen kovacs membentuk warna
merah (indol positip)
j. Subur pada pH alkalis 8-9,5
k. Dalam suasana kering 2-3 jam mati, dalam suasana basah (cair atau
alklalis)
tahan 5-10 hari
l. Medium
transport : Carry and Blair, Sachs buffer pH 8,5, Alakli peptone
Verkakrataman ramakrishan (VR) dll
m. Pada agar darah
haemodigesti (V. eltor haemolisis )
SIFAT RESISTENSI
1. Yang patogen resisten terhadap cholerae
phage group IV untuk biotype Eltor, sedangkan V, cholerae sensitip
2. V. Eltor resisten polymixin B 50 unit, V.
Cholerae sensitip
3. Haemagglutinasi eritrosit ayam 2,5%
positip V.Eltor, V. cholera negatip
4. Agglutinasi dengan asiatica Vibrio
cholerae O
TOKSIN
1. Enterotoksin yang tidak tahan asam dan
panas dengan BM 90.000
2. Menyebabkan peningkatan aktivitas adentil
silkase dan AMP siklik
3. Menghasilkan soluble haemolisin dapat
melisikan sel darah merah (V. Cholera biotype Eltor
4. Struktur Antigen :
a. Antigen flagel H bersifat heat labile
b. Antigen somatik O terdiri dari
lipopolisakarida, terdapat 3 faktor antigen : A,B dan Cyang membago serogroup
O:1 menjadi serotipe Ogawa, Inaba dan Hikojima
PATOGENESIS
Hanya
patogen bagi manusia,tidak bersifat invasif tidak masuk dalam sirkulasi darah
tetapi menetap di dalam usus, menghasilkan toksin(enterotoksisn), musinase dan
endotoksisn. Toksin merangsang hipersekresi air dan klorida serta menghambat
absorpsi natrium akibatnya kehilangan banyak cairan dan elektrolit terjadi
dehidrasi, asidosis , syock dan mati.. Secara histologis usus tetap normal.
GEJALA KLINIS
1. Masa inkubasi 1-4 hari
2. Gejala : Mual,muntah,diare dan
kejang perut
3. Ricewater stool yang terdiri dari
mucus, sel epitel dan kuman vibrio dalam jumlah besar
4. Gejala kehilangan cairan dan elektrolit,
dehidrasi. Kolaps sirkulasi dan anuri
5. Angka kematian 25-50%
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Bahan pemeriksaan : Tinja, rektal swab ,muntahan,
air dll
No comments:
Post a Comment